Wabup Jembrana Ingin Tingkatkan Produktivitas dan Produksi Komoditas Pertanian

 


Jembrana - Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna menyebut tingkat produktivitas dan produksi pertanian saat ini masih belum optimal. Padahal sektor pertanian terbukti di masa Pandemi Covid-19 ini paling memberikan kontribusi dan mampu bertahan ditengah krisis. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Jembrana sendiri sebesar 22 persen. Sedangkan, diJembrana sendiri, saat ini memiliki subak sawah sebanyak 80 subak dengan luasan 6725 Ha. Sementara produksi padi Jembrana masih dikisaran 70.000 ton pertahun .


Masih rendahnya tingkat  produktivitas itu juga menjadi isu strategis disektor pertanian saat ini. “Sudah terbukti pertanian yang paling mampu menyelamatkan stabilitas ekonomi ditengah krisis pandemi. Jembrana juga bisa selamat dan bertahan selama ini karena memiliki potensi yang luar biasa disektor ini. Hanya saja kita akui, produktivitas dan produksinya masih belum optimal, “ kata Patriana usai menghadiri panen perdana demplot pengembangan padi varietas unggu baru di Baluk, kamis (8/11).


Panen perdana diatas lahan seluas 70 diareal subak baluk itu merupakan bantuan fasilitasi dari Anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra. Padi khusus Varietas baru itu meliputi pamelen, jeliteng, inpari arumba, inpari 30, inpari 32 serta bioni 63 Ciherang Agritan.


Lebih lajut, Wabup Ipat menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan belum optimalnya produktivitas komoditas pertanian. Diantaranya, dampak perubahan iklim, serangan hama pengganggu, harga jual produk masih rendah serta pemakaian alsintan dikalangan petani yang belum optimal.


Sebab itu, Ipat berharap petani Jembrana bisa lebih maju dan lebih meningkatkan penerapan teknis budidaya yang lebih inovatif . Salah satunya melalui pembelajaran dari pengembangan varietas unggul dan padi khusus di Subak Baluk hari ini .


“Karena itu saya ucapkan terimakasih kepada bapak adhi mahendra, atas bantuan dan kerjasamanya. Kita berharap kerjasama ini terus berlanjut , sehingga seluruh padi sawah di Jembrana dapat menikmati teknologi yang telah dihasilkan, “ papar  Ipat.


Selanjutnya, dari sisi Pemkab Jembrana sendiri menurutnya sudah berupaya meningkatkan produktivitas pertanian. Dari sisi hulu, sudah dibantu bantuan benih, subsidi pupuk, serta bantuan alsintan. Sementara dari sisi hilirnya, bantuan kepada petani berupa alat paska panen berupa combine harvester, rice milling unit dan perlengkapannya serta bantuan dana talangan 5 milyar kepada KUD untuk memperlancar pemasaran.


“Bila anggaran memungkinkan kita juga usahakan memberikan insentif kepada kelian subak dan subak abian, untuk memajukan sektor pertanian,“ pungkasnya . 


(Agus/abhi)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama