Pengunjung Pantai Pancer Puger Kecewa, Biaya Karcis Masuk Dan Parkir Dinilai Terlalu Mahal

  


Anggit Setyorini salah satu Pengunjung wisata Pantai Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, mengaku kecewa dengan adanya kewajiban membayar  biaya parkir kendaraan masuk di lokasi pantai yang dipasang portal jalan yang dinilai terlalu mahal. Sabtu, (16/07/22). 


Yaitu untuk kendaraan mobil sebesar 10 ribu rupiah dan 5 ribu rupiah untuk sepeda motor.Ia menengarai, pungutan parkir tersebut diduga liar, karena didalam karcis tidak tercantum tulisan Pemkab Jember maupun Pemerintah Desa setempat.Selain itu tidak ada tulisan kasar nomor seri karcis. 





Menurutnya, biaya parkir sebesar itu sangat memberatkan pengunjung wisata.Padahal di depan pintu  sudah ada penarikan karcis masuk bagi pengunjung wisata sebesar 5500 rupiah per orang.




"Biaya sebesar itu tidak sesuai dengan fasilitas yang ada seperti mushola tidak ada dan toilet tidak memenuhi syarat kesehatan.Kalau memang parkir sebesar itu, seharusnya ya gak seperti ini tempatnya.Kalau untuk wisata yang sekelas ini itu terlalu mahal banget. Kalau sudah di karcis sebesar itu seharusnya parkirnya gak usah ( gratis), " kata Anggit Setyorini saat berkunjung ke pantai pancer bersama sejumlah teman. 



Selama ini, terang Anggit, bila ada warga yang hendak mengunjungi wisata pantai pancer, harus memiliki uang banyak.Bila dibiarkan terus dan tidak ada perubahan pengunjung akan enggan dan kapok untuk kembali lagi ke pantai wisata kebanggaan masyarakat Puger. 


"Umumnya mobil kan 2000 dan sepeda motor 1000 saja. Apalagi kita masuk kan sudah dipungut karcis, " imbuhnya. 



Kekecewaan yang sama juga dialami Poniyah, salah satu pedagang bakso yang berjualan di lokasi pantai Pantai pancer. Sejak ada pemortalan jalan, hasil penjualan mengalami penurunan sangat drastis.Karena sepinya pengunjung otomatis mengurangi penghasilan.Soalnya dengan biaya masuk dan parkir yang terlalu mahal pengunjung membawa bekal sendiri. 




"Alasannya dilarang masuk itu area nelayan atau pejalan kaki.Tapi mobil bisa masuk dan parkir ke sini dengan catatan harus bayar biaya parkir sebesar 10 ribu rupiah dan sepeda motor 5 ribu rupiah, " kata Poniyah. 




Bila sebelumnya, Poniyah bisa menghabiskan daging 5 kg dalam sehari.Namun sejak ada portal, 1 kg daging bisa habis selama berhari-hari. 


"Kalau pengunjung ramai tapi banyak yang putar balik. Soalnya ada biaya parkir yang bersifat memaksa. Kalau gak bayar uang parkir gak boleh masuk, " terangnya. 


Sementara ketua Kelompok Sadar Wisata  (Pokdarwis) Pancer Lestari, Mulya Cahyono, selaku pihak yang mengelola wisata Pantai Pancer, terkait persoalan tersebut menjelaskan, bahwa Pokdarwis yang ia ketuai tidak pernah mengelola lahan parkir maupun jasa penitipan kendaraan bermotor. 


Ia tidak memungkiri, bila  memang ada pemortalan jalan masuk ke lokasi pantai.Namun yang melakukan itu bukan dari Pokdarwis Pancer Lestari.Melainkan ada oknum yang sengaja memasang portal dan memaksa pengunjung yang masuk untuk membayar uang parkir kendaraan dengan sangat mahal. 



Sebenarnya, lanjut Mulya, pihak-pihak terkait sudah tahu adanya pemortalan tersebut yang sudah berjalan selama 2 tahun. 


"Kita tidak berani menegur secara langsung, karena takut nanti ada konflik dan lain-lain.Jadi biar pihak yang terkait saja yang menangani hal ini, " ujarnya. 


Terkait penarikan karcis tanda masuk sebesar 5 ribu rupiah per orang yang dikelola Pokdarwis Pancer Lestari, Ia menerangkan, uang hasil retribusi yang masuk ke Pemerintah Desa Puger Kulon dan Pemkab Jember adalah resmi. 


Peran  Pokdarwis Pancer Lestari dalam pengelolaan wisata pantai pancer Puger sebagai  pelaksana kegiatan.Sementara administrasi ada di Pemerintahan Desa  selanjutnya korporasinya ke Pemkab.katanya semua bisa dipertanggungjawabkan. 


"Kita berharap pemkab turun untuk melakukan penanganan secara langsung, " pungkasnya. (Tahrir)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama