KAB. SEMARANG - Sebanyak 150 kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Penyuluh KB mengikuti acara optimalisasi peran TPK menurunkan kasus stunting yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Rabu (18/9/2024).
Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Semarang Hj Peni Ngesti Nugraha menyatakan, bahwa penanganan kasus stunting atau gizi buruk itu membutuhkan dukungan semua pihak. Termasuk diantaranya para anggota TPK. Pasalnya, penurunan kasus stunting di Kabupaten Semarang ditekankan cukup signifikan.
"Sekarang ini kasus stunting Kabupaten Semarang berada di peringkat dua terendah di Provinsi Jawa Tengah setelah Kota Semarang. Mari kita salip dan bersama wujudkan zero stunting di Kabupaten Semarang," tegas Hj Peni Ngesti Nugraha.
Acara tersebut dibuka langsung Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat - Dinas Kesehatan dr Kusworo Yulianto mewakili Bupati Semarang H Ngesti Nugraha. Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengatakan, bahwa TPK diharapkan dapat mengoptimalkan perannya dalam melakukan pendampingan kepada sasaran. Yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan bayi dibawah 5 tahun.
Sementara itu, Panitia pelaksana Ganti Sumiyati (Kabid Pengendalian Penduduk - DP3AKB) dalam laporannya disebutkan, bahwa ada 2.433 kader TPK yang siap melakukan fungsi pendampingan di 19 kecamatan. (HERU SANT).
Posting Komentar