Usai Konfirmasi di Salah Satu Sekolah di Bancak, Shodiq Diduga Diintimidasi Dua Anggota Panwascam Bancak


KAB. SEMARANG - Buntut foto dua orang mengendarai motor Yamaha NMax plat merah H 9260 XV dan memakai kaos calon gubernur Jateng Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan diduga keduanya juga usai mengikuti kampanye di Salatiga, Minggu (209/2024). Bahkan keduanya juga tidak memakai helm, akhirnya berbuntut panjang. Pasalnya, telah diketahui dan diakui jika pengendara motor dinas plat merah itu adalah Suparman (Kepala Desa Bantal, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang).


Terkait dengan permasalahan itu,  Shodiq (wartawan media online harian7.com) ketika melakukan konfirmasi di salah satu sekolah di Kecamatan Bancak justru menerima perlakukan yang tidak sopan bahkan intimidasi terhadap dirinya. Perlakukan tidak sopan itu terjadi, usai konfirmasi dengan pembonceng Yamaha NMax plat merah itu di salah satu SMK di Bancak. 


"Perlakuan kasar dan intimidasi itu saya terima di ruang transit di salah satu SMK di Kecamatan Bancak. Dua orang laki-laki menemui saya, dan tanpa memperkenalkan diri tahu-tahu bisara keras bahkan mengintimidasi saya. Dua lelaki itu datang, usai saya Jumat (04/10/2024) siang sekitar pukil 14.00 WIB. Saat itu saya mewawancarai MZ (15) terkait kasus viral Kades Bantal naik Yamaha NMax plat merah memakai kaos cagub Jateng Ahmad Luthfi-Taj Yasin, usai kampanye di Salatiga. Kedua lelaki itu, saya juga tidak kenal dan dengan wajah ketua serta bicaranya keras mengindikasikan saya," terang Shodiq ketika dihubungi awak media, Jumat (04/10/2024) malam. 


Ditambahkan, kedua lelaki itu pun menanyakan pertanyaan yang sulit dipahami serta dengan nada yang menekan. Satu diantaranya diketahui bernama Priyadi, dan sempat mengulang-ulang pertanyaan dengan nada tinggi. Mendengar hal itu, membuat dirinya tidak nyaman bahkan merasa jengkel. Setelah situasi memanas, sempat menjelaskan jika dirinya itu seorang wartawan dan tidak memiliki kapasitas untuk menjawab pertanyaan terkait Pemilu. Bahkan, dua lelaki itu menuduhnya telah mengaku sebagai anggota Bawaslu.


"Saat saya tegaskan, jika saya ini wartawan namun keduanya tidak percaya dan terus saja menekan saya. Akhirnya, saya keluar dari lokasi namun dua lelaki itu masih menguntitnya hingga di luar. Di luar inilah, saya baru tahu jika keduanya adalah anggota Panwaslu Kecamatan Bancak. Kemudian saya menelpon Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang untuk mengadukan ilah atau tindakan intimidatif itu," urai Shodiq, lebih lanjut. 


Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang Agus Riyanto ketika dikonfirmasi masalah tersebut menyatakan, bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara detail, pasalnya Sabtu (05/10/2024) hari ini akan menemui Pak Shodiq maupun pimpinannya.


"Intinya, saya sendiri belum mengetahui secara lengkap dan pastinya seperti apa kejadiannya. Karena belum bisa ketemu kedua belah pihak secara bersamaan, sepertinya hal itu terjadi karena  "miskomunikasi". Namun, apapun itu saya sudah minta maaf," ujar Agus Riyanto. 


Agus Riyanto juga masih mempertanyakan adanya intimidasi yang diterima Shodiq itu. Dan semua itu perlu dibuktikan dengan lengkap melalui keterangan kedua pihak dan saksi-saksi. Bahkan, pihaknya juga siap memberikan pembinaan kepada anggotanya. (HERU SANT).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama