Delapan Pelanggaran Prioritas Menjadi Atensi Ops Keselamatan Semeru 2022 Polres Probolinggo Kota

 

Foto : Apel pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2022 yang di gelar Polres Probolinggo Kota, Selasa (1/3/22).

Probolinggo, Rakatnusantara.net - Polres Probolinggo Kota Polda Jawa Timur selama 2 (dua) pekan, mulai tanggal 1 Samapi 14 Maret 2022 menggelar Operasi Kewilayahan dengan sandi ”Operasi Keselamatan Semeru 2022″


Dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2022 ini ada delapan prioritas utama menjadi atensinya.


Delapan pelanggaran tersebut adalah; Pengendara roda dua tidak menggunakan helm; Pengemudi roda empat yang tidak menggunakan sabuk keselamatan (safety belt); Pengemudi melebihi batas kecepatan; Pengendara melawan arus; Berkendara dalam kondisi mabuk; Pengendara anak di bawah umur; Menggunakan ponsel saat berkendara; serta kendaraan over Dimension dan Over Loading (ODOL).


Hal itu disampaikan oleh Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani saat memimpin apel pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2022 yang digelar di lapangan Apel Mapolres Probolinggo Kota, Selasa (1/3/22).


“Operasi Keselamatan Semeru 2022 kali ini mengedepankan fungsi lalu lintas dengan penekanan peran aktif masing-masing personel satuan tugas (satgas) untuk menindak pelanggaran, khususnya yang berpotensi penyebab kecelakaan,” terang AKBP Wadi Sa'bani.


Dalam pelaksanaan Operasi tersebut, Perwira Polisi lulusan Akpol tahun 2003 ini mengatakan, diperlukan penambahan target operasi sesuai karakteristik wilayah, salah satunya yakni kendaraan muatan berlebihan (overloading), ini demi mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas).


Operasi ini selain menargetkan turunnya angka kecelakaan, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani juga mengimbau kepada anggota yang terlibat untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Polri.


Wadi Sa'bani juga meminta petugas dalam menjalankan operasi ini dengan mengedepankan sikap humanis serta sesuai dengan standard operating procedure (SOP).


Selain itu ia juga meminta anggota yang terlibat dapat bertugas sesuai target operasi serta tepat sasaran. Terkait konsep operasi, bersifat terbuka dalam bentuk Harkamseltibcarlantas, dengan mengutamakan penindakan selektif prioritas yang bersifat humanis. (Ina).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama