UMKM Mina Lestari Batu Lumbung Olah Buah Mangrove Menjadi Produk Bermamfaat




Denpasar - Kawasan hutan mangrove selain bermamfaat untuk melindungi kawasan pantai dari abrasi, juga menjadi primadona ditengah-tengah hirup pikupnya kota bagi masyarakat yang ingin mendapat suasana berbeda.  


Hutan mangrove pun menjadi subyek vital sebagai penghasil oksigen. Selain itu, pentingnya hutan mangrove bagi kelangsungan ekosistem alam dan masyarkat. Ada hal lain yang selama belum di mamfaatkan,  yaitu mengolah buah mangrove menjadi barang yang punya nilai jual dan tidak terbuang sia-sia. 


Mengolah buah mangrove yang selama ini belum begitu populer di masyarakat tersebut disampaikan oleh Ni Made Astini. Sebagai ketua Kelompok pengolahan dan pemasar KBU Mina Lestari Batu Lumbang, Ni Made Astini mepaparkan kiatnya agar buah tanaman yang tumbuh subur di pinggir laut tersebut bisa bermamfaat dan punya daya jual di masyarakat. 


Kelompok KBU Mina Lestari Batu Lumbang dengan 32 anggota, getol melakukan inovasi dengan membuat terobosan dengan mengolah buah mangrove tersebut, dengan para anggota yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, Ni Made Astini berani membuat trobosan dengan mengolah buah mangrove menjadi bermamfaat bagi masyarakat. 


Dari keterangan Ni Made Astini, Minggu, (1/10/22), Kelompok Mina Lestari Batu Lumbung berhasil menciptakan beberapa  olahan dari buah mangrove dengan berbagai varian. Dengan tujuan agar UMKM dapat mendongkrak perekonomian para anggotanya. 


Ni Made Astini menjelaskan, produk yang mereka hasilkan dari buah mangrove dengan berbagai varian, "diantaranya Teh, Kopi, makanan ringan, dan harapan kami bisa di terima oleh masyarakat, namun untuk saat ini kami masi terkendala bahan baku yang terbatas sehingga kegiatan pengolahan hanya dapat dilakukan secara musiman," terangnya. 


Selain meningkatkan perekonomian anggota, pihaknya juga tetap memperhatikan kelestarian kawasan dan tanaman mangrove. Sehingga kegiatan tidak merusak kawasan dan menjaga kelestarian tanaman. “kalau produksi bisa dilakukan setiap hari, namun kami lakukan sesuai bahan baku yang ada untuk tetap mejaga kelestarian mangrove, tidak hanya semata pemanfaatan untuk dijual. ‘tuntasnya” (**)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama