Masyarakat Indonesia Wajib Tahu, MPN Berganti Nama Majelis Pers indonesia Raya (MPI)



Pasuruan - Berkumpul dikantor pusat MPI, seluruh pengurus dan perwakilan daerah dijawa timur menghadiri rapat koordinasi dalam rangka pembekuan dan pembubaran Majelis Pers Nasional (MPN) dan membentuk organisasi baru Majelis Pers Indonesia Raya (MPI) .


Disepakati bersama bahwa secara aklamasi terpilih ketua umum MPI, H. Umar Wirohadi, SH. MH. Didapuk menahkodai MPI dalam priode perdana ini karena sebagai inisiator utama, karena dipandang mampu dan profesional sekaligus sebagai pengacara kondang dan tersohor dan tidak diragukan lagi kemampuannya dalam ilmu hukum.


Dalam sambutannya H. Umar Wirohadi menyampaikan bahwa untuk organisasi sebelumnya MPN saat ini harus dibekukan dan SK pembubarannya sesegera mungkin akan dibuat dan bermetamorfosa menjadi Majelis Pers Indonesia Raya (MPI), maka dari itu manakala didaerah masih ada yang mengatas namakan MPN itu sudah tidak sah dan tidak berlaku lagi, bagi semua instansi pemerintah dan instansi swasta bila perlu seluruh Indonesia wajib tahu untuk diberitahukan bahwa pada hari ini Selasa (12/09) bertempat dikantor MPI Pusat, MPN secara resmi dibubarkan.


Menindak lanjuti tentang banyaknya kriminalisasi terhadap wartawan, H Umar selaku ketua terpilih MPI, menyikapinya dengan lantang dan keras akan selalu membela mati-matian untuk mendapatkan perlindungan sesuai dengan hak dan kewajiban, tentunya dengan wadah MPI ini adalah sebagai advokasi agar anggota yang tergabung dalam MPI merasa mendapatkan pengayoman dan kenyamanan dalam menjalankan tugas sebagai jurnalistik.


Agenda pemilihan Sekretaris dipandu langsung oleh Abah Umar  dan diakomodir oleh Kang Prapto sekaligus Pimred Oposisi secara aklamasi suara terbanyak terpilihlah Galih Prakoso, ST, perwakilan dari probolinggo menjadi pendamping Abah Umar Wirohadi dalam mengarungi bahtera di MPI, langsung secara spontanitas sigap sekretaris terpilih menginventalisir semua keanggotaan yang hadir terutama perwakilan dari berbagai daerah diseluruh Jawa Timur dengan mencatat nomor seluler wastap agar dengan mudah berkomunikasi untuk saling memberikan informasi dan masukan sebagai penunjang sarana kemudahan dalam berkoordinasi. *****Sigit

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama